Pitch Deck
Pitch Deck adalah hal yang penting bagi perkembangan perusahaan, maka harus dibuat semenarik mungkin. Lalu bagaimana cara membuat Pitch Deck yang baik?
Sebelumnya, mari kita pelajari terlebih dahulu apa itu Pitch Deck.
Istilah pitching dalam suatu perencanaan atau pengembangan sebuah ide bisnis atau startup biasanya digunakan untuk menginformasikan atau mempresentasikan sebuah ide bisnis kepada calon investor. Secara umum pitching tidak selalu ditujukan pada tujuan-tujuan keuangan semata, namun dapat juga digunakan untuk menginformasikan atau melempar sebuah ide bisnis kepada calon pengguna (customer), co-founder (mitra bisnis), mitra usaha atau pihak-pihak lain yang dianggap dapat membantu atau menunjang pengembangan dari sebuah ide bisnis. Sedangan Pitch Deck biasanya didefinisikan ataupun diartikan sebagai presentasi singkat yang menggambarkan rencana bisnis dari sebuah bisnis atau startup. Pitch deck mempunyai peran yang sangat penting, bahkan biasanya dianalogikan sebagai sebuah ‘senjata” yang digunakan seorang founder dari sebuah ide bisnis untuk menjamin kesuksesan implementasi ide tersebut menjadi sebuah riil bisnis atau startup.
Fungsi utama dari Pitch Deck adalah untuk menjelaskan tentang gambaran umum startup tersebut, dari rencana bisnis, tim dan pasar yang ditargetkan.
Agar tujuan penyusunan sebuah pitch deck dapat dicapai secara optimal, maka perlu diperhatikan beberapa unsur unsur pendukung sebuah pitch deck. Pada umumnya, unsur-unsur yang terdapat disebuh pitch deck adalah sebagai berikut:
1. Cover: A one-line that defines your business.
Bagian ini adalah yang terpenting dalam pitch deck, Dimana bagian ini menampilkan “Kesan Pertama” dari bisnis anda. Dua atau tiga menit pertama presentasi adalah sangat penting untuk membangkitkan ketertarikan calon investor. Untuk itu, pada bagian cover ini harus dapat “menarik perhatian” sehingga menimbulkan keingin audience untuk mengikuti presentasi lebih lanjut.
2. Problem: Illustrate the pain point.
Bagian ini menguraikan atau mengilustrasikan dengan jelas problem atau masalah yang ada, dengan menengahkan:
- Aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat.
- Kesulitan yang mereka alami ketika melakukan aktivitas tersebut.
- Seberapa besar masalah tersebut.
- Kenapa masalah tersebut bisa terjadi.
- Seberapa besar keinginan masyarakat untuk keluar dari masalah tersebut.
3. Solution: Describe how your solution makes your customers happy and does it better than others.
Bagian ini berhubungan erat dengan unsur kedua, yang mnjelaskan solusi yang ditawarakan untuk mengatasi masalah (unsur 2) yang ada.
4. Market Size: How big? How attractive? Which segment?
Bagian ini menengahkan bahwa bisnis anda mempunyai market atau pasar (marketable). Jelaskan secara singkat mengenai customer dan pasar potensial yang ada bagi produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Product: Product line-up and its Unique Selling Point.
Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang di tawarkan secara singkat dan jelas.
6. Business Model; How you monetize the business and create long-term value for customer.
Investor ingin berinvestasi di suatu bisnis, karena mereka percaya bahwa visi dan team anda mampu memperlihatkan “market opportunity” dan menghasilkan “return on investment” dari bisnis yang anda tawarkan. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana business model, kalian bisa mengunjungin postingan saya yg sebelumnya di Business Model .
7. Go to Market: How do you get customers?
Menjelaskan bagaimana perencanaan dari bisnis yang ditawarkan untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan seperti apa proses penjualannya.
8. Competition: Position, Differentiation and your competitive advantages.
Fokus utama pada apa yang membedakan Anda dari pesaing dan kelebihan apa yang Anda miliki dari mereka (kemitraan, teknologi, kekayaan intelektual, kesederhanaan, proses bisnis, jaringan dan lain-lain).
9. Traction: Achievement, Financial and Customer Qouters.
Traction adalah suatu pembuktian bahwa ide bisnis atau bisnis yang ditawarkan mempunyai nilai ekonomis atau potensial untuk dapat dikembangkan dengan baik.
10.Team: Why are you the right team to execute the plan.
Tunjukkan keahlian dan keunik setiap anggota tim dan bagaimana tim Anda akan dapat bekerja sama untuk mendukung Anda menuju kesuksesan ide bisnis anda.
11. Call for Action: List out all your ASKs. How Much? For What?
Buatlah pernyataan secara singkat namun jelas mengenai apa yang dibutuhkan (tujuan utama) bisnis anda saat ini. Gambarkan:
- Seberapa besar dana yang anda butuhkan?
- Untuk apa?
- Bagaimana kerjasama?
12. Close: Sum up + contact to reach you quickly.
Pada slide penutup ini, cantumkan:
- Nama dan logo starup Anda
- Contact atau bagaimana mana cara menghubungi anda atau tim anda
- Cantumkan kembali “pernyataan pertama yang mengesankan” dari Ide Bisnis atau perusahaan Anda.
Tips dalam penyusunan Pitch Deck:
1. Buat pitch deck yang terdiri atas 10-15 slide.
Waktu mereka biasanya tidak banyak, maka presentasi pitch deck harus singkat namun bisa memberikan gambaran yang jelas. Untuk itu, slide yang dipersiapkan pun tidak boleh terlalu panjang.
2. Pahami Materi Pitch Deck dengan baik.
Para investor ketika berhadapan dengan startup tahap awal biasanya tidak akan terlalu memikirkan akurasi data yang ditunjukkan para founder di dalam pitch deck. Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana cara berpikir para founder dalam menemukan angka tersebut, dan bagaimana menghubungkannya dengan bisnis yang sedang dipresentasikan.
3. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca.
Pitch deck bukanlah sebuah laporan atau skripsi yang akan dibaca kata per kata oleh sang investor. Mereka biasanya akan membaca sekilas untuk menghemat waktu, dan berusaha menangkap apa sebenarnya produk atau ide bisnis yang akan dikembangkan. Karena itu, sebaiknya sebuah pitch deck disusun dengan mengunakan ukuran font yang cukup besar (diatas 24) dan mengetengahkan point-point pentingnya saja.
4. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit dan bertele-tele.
Selain untuk menghemat waktu, langkah ini pun perlu di lakukan agar sang investor bisa mudah memahami produk yang tengah dipresetasikan.
5. Pelajari pitch deck dari perusahaan lain.
Bagi founder yang baru pertama kali mendirikan startup, ada baiknya untuk mempelajari pitch deck yang buatan perusahaan lain, dan sukses mengantarkan pembuatnya mendapatkan pendanaan besar. Tidak perlu meniru seluruhnya, tapi cukup melihat cara mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi startup Anda.
Tips dalam penyampaian Pitch Deck:
1. Gunakan aturan 10/20/30
Aturan yang cukup terkenal oleh Guy Kawasaki ini maksudnya adalah, pastikan slide-mu tidak lebih dari 10 slide, waktu presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font yang digunakan tidak kurang dari 30.
2. Awali dengan elevator pitch
Elevator pitch sendiri merupakan penjelasan yang luas dan singkat mengenai perusahaan. Sampaikan ini di awal dengan satu atau dua kalimat pembuka.
3. Masukkan demo
Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan saat membuat pitch deck adalah demonstrasi produk. Jangan lupa untuk memasukkan beberapa video atau foto yang menjelaskan seperti produk yang dikembangkan perusahaanmu.
4. Sampaikan kesempatan pasar yang akan diraih
Ide perusahaanmu mungkin luar biasa, namun, kamu harus menjelaskan mengapa ide tersebut cocok diterapkan di target pasar yang dituju.
5. Sampaikan bagaimana kamu bisa mendapatkan pemasukan
Selanjutnya, dengan ide yang luar biasa tersebut, kamu harus menyampaikan kepada investor bagaimana ide tersebut bisa mendatangkan pemasukan bagi perusahaanmu.
6. Masukkan elemen grafis
Hindari hanya memasukkan tulisan pada presentasimu. Masukkanlah sedikit elemen-elemen pendukung berupa grafis atau gambar agar lebih menarik. Hal ini penting terutama jika sedang menjelaskan hal-hal yang cukup berat seperti target pasar dan sebagainya.
7. Sampaikan lebih dalam tentang poin-poin utama
Seorang investor tentu lebih memerhatikan proyeksi keuangan, informasi teknis, competitive analysis, rencana pemasaran dan branding, serta tim manajerialmu.
8. Jaga percaya diri
Ingat, pitch deck adalah pembuka jalan untuk mengembangkan bisnis. Selayaknya presentasi pada umumnya, kamu haruslah tetap percaya diri dalam menyampaikannya.
Itulah cara dan tips dalam pembuatan Pitch Deck.
Sebelumnya, mari kita pelajari terlebih dahulu apa itu Pitch Deck.
Istilah pitching dalam suatu perencanaan atau pengembangan sebuah ide bisnis atau startup biasanya digunakan untuk menginformasikan atau mempresentasikan sebuah ide bisnis kepada calon investor. Secara umum pitching tidak selalu ditujukan pada tujuan-tujuan keuangan semata, namun dapat juga digunakan untuk menginformasikan atau melempar sebuah ide bisnis kepada calon pengguna (customer), co-founder (mitra bisnis), mitra usaha atau pihak-pihak lain yang dianggap dapat membantu atau menunjang pengembangan dari sebuah ide bisnis. Sedangan Pitch Deck biasanya didefinisikan ataupun diartikan sebagai presentasi singkat yang menggambarkan rencana bisnis dari sebuah bisnis atau startup. Pitch deck mempunyai peran yang sangat penting, bahkan biasanya dianalogikan sebagai sebuah ‘senjata” yang digunakan seorang founder dari sebuah ide bisnis untuk menjamin kesuksesan implementasi ide tersebut menjadi sebuah riil bisnis atau startup.
Fungsi utama dari Pitch Deck adalah untuk menjelaskan tentang gambaran umum startup tersebut, dari rencana bisnis, tim dan pasar yang ditargetkan.
Agar tujuan penyusunan sebuah pitch deck dapat dicapai secara optimal, maka perlu diperhatikan beberapa unsur unsur pendukung sebuah pitch deck. Pada umumnya, unsur-unsur yang terdapat disebuh pitch deck adalah sebagai berikut:
1. Cover: A one-line that defines your business.
Bagian ini adalah yang terpenting dalam pitch deck, Dimana bagian ini menampilkan “Kesan Pertama” dari bisnis anda. Dua atau tiga menit pertama presentasi adalah sangat penting untuk membangkitkan ketertarikan calon investor. Untuk itu, pada bagian cover ini harus dapat “menarik perhatian” sehingga menimbulkan keingin audience untuk mengikuti presentasi lebih lanjut.
2. Problem: Illustrate the pain point.
Bagian ini menguraikan atau mengilustrasikan dengan jelas problem atau masalah yang ada, dengan menengahkan:
- Aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat.
- Kesulitan yang mereka alami ketika melakukan aktivitas tersebut.
- Seberapa besar masalah tersebut.
- Kenapa masalah tersebut bisa terjadi.
- Seberapa besar keinginan masyarakat untuk keluar dari masalah tersebut.
3. Solution: Describe how your solution makes your customers happy and does it better than others.
Bagian ini berhubungan erat dengan unsur kedua, yang mnjelaskan solusi yang ditawarakan untuk mengatasi masalah (unsur 2) yang ada.
4. Market Size: How big? How attractive? Which segment?
Bagian ini menengahkan bahwa bisnis anda mempunyai market atau pasar (marketable). Jelaskan secara singkat mengenai customer dan pasar potensial yang ada bagi produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Product: Product line-up and its Unique Selling Point.
Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang di tawarkan secara singkat dan jelas.
6. Business Model; How you monetize the business and create long-term value for customer.
Investor ingin berinvestasi di suatu bisnis, karena mereka percaya bahwa visi dan team anda mampu memperlihatkan “market opportunity” dan menghasilkan “return on investment” dari bisnis yang anda tawarkan. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana business model, kalian bisa mengunjungin postingan saya yg sebelumnya di Business Model .
7. Go to Market: How do you get customers?
Menjelaskan bagaimana perencanaan dari bisnis yang ditawarkan untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan seperti apa proses penjualannya.
8. Competition: Position, Differentiation and your competitive advantages.
Fokus utama pada apa yang membedakan Anda dari pesaing dan kelebihan apa yang Anda miliki dari mereka (kemitraan, teknologi, kekayaan intelektual, kesederhanaan, proses bisnis, jaringan dan lain-lain).
9. Traction: Achievement, Financial and Customer Qouters.
Traction adalah suatu pembuktian bahwa ide bisnis atau bisnis yang ditawarkan mempunyai nilai ekonomis atau potensial untuk dapat dikembangkan dengan baik.
10.Team: Why are you the right team to execute the plan.
Tunjukkan keahlian dan keunik setiap anggota tim dan bagaimana tim Anda akan dapat bekerja sama untuk mendukung Anda menuju kesuksesan ide bisnis anda.
11. Call for Action: List out all your ASKs. How Much? For What?
Buatlah pernyataan secara singkat namun jelas mengenai apa yang dibutuhkan (tujuan utama) bisnis anda saat ini. Gambarkan:
- Seberapa besar dana yang anda butuhkan?
- Untuk apa?
- Bagaimana kerjasama?
12. Close: Sum up + contact to reach you quickly.
Pada slide penutup ini, cantumkan:
- Nama dan logo starup Anda
- Contact atau bagaimana mana cara menghubungi anda atau tim anda
- Cantumkan kembali “pernyataan pertama yang mengesankan” dari Ide Bisnis atau perusahaan Anda.
Tips dalam penyusunan Pitch Deck:
1. Buat pitch deck yang terdiri atas 10-15 slide.
Waktu mereka biasanya tidak banyak, maka presentasi pitch deck harus singkat namun bisa memberikan gambaran yang jelas. Untuk itu, slide yang dipersiapkan pun tidak boleh terlalu panjang.
2. Pahami Materi Pitch Deck dengan baik.
Para investor ketika berhadapan dengan startup tahap awal biasanya tidak akan terlalu memikirkan akurasi data yang ditunjukkan para founder di dalam pitch deck. Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana cara berpikir para founder dalam menemukan angka tersebut, dan bagaimana menghubungkannya dengan bisnis yang sedang dipresentasikan.
3. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca.
Pitch deck bukanlah sebuah laporan atau skripsi yang akan dibaca kata per kata oleh sang investor. Mereka biasanya akan membaca sekilas untuk menghemat waktu, dan berusaha menangkap apa sebenarnya produk atau ide bisnis yang akan dikembangkan. Karena itu, sebaiknya sebuah pitch deck disusun dengan mengunakan ukuran font yang cukup besar (diatas 24) dan mengetengahkan point-point pentingnya saja.
4. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit dan bertele-tele.
Selain untuk menghemat waktu, langkah ini pun perlu di lakukan agar sang investor bisa mudah memahami produk yang tengah dipresetasikan.
5. Pelajari pitch deck dari perusahaan lain.
Bagi founder yang baru pertama kali mendirikan startup, ada baiknya untuk mempelajari pitch deck yang buatan perusahaan lain, dan sukses mengantarkan pembuatnya mendapatkan pendanaan besar. Tidak perlu meniru seluruhnya, tapi cukup melihat cara mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi startup Anda.
Tips dalam penyampaian Pitch Deck:
1. Gunakan aturan 10/20/30
Aturan yang cukup terkenal oleh Guy Kawasaki ini maksudnya adalah, pastikan slide-mu tidak lebih dari 10 slide, waktu presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font yang digunakan tidak kurang dari 30.
2. Awali dengan elevator pitch
Elevator pitch sendiri merupakan penjelasan yang luas dan singkat mengenai perusahaan. Sampaikan ini di awal dengan satu atau dua kalimat pembuka.
3. Masukkan demo
Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan saat membuat pitch deck adalah demonstrasi produk. Jangan lupa untuk memasukkan beberapa video atau foto yang menjelaskan seperti produk yang dikembangkan perusahaanmu.
4. Sampaikan kesempatan pasar yang akan diraih
Ide perusahaanmu mungkin luar biasa, namun, kamu harus menjelaskan mengapa ide tersebut cocok diterapkan di target pasar yang dituju.
5. Sampaikan bagaimana kamu bisa mendapatkan pemasukan
Selanjutnya, dengan ide yang luar biasa tersebut, kamu harus menyampaikan kepada investor bagaimana ide tersebut bisa mendatangkan pemasukan bagi perusahaanmu.
6. Masukkan elemen grafis
Hindari hanya memasukkan tulisan pada presentasimu. Masukkanlah sedikit elemen-elemen pendukung berupa grafis atau gambar agar lebih menarik. Hal ini penting terutama jika sedang menjelaskan hal-hal yang cukup berat seperti target pasar dan sebagainya.
7. Sampaikan lebih dalam tentang poin-poin utama
Seorang investor tentu lebih memerhatikan proyeksi keuangan, informasi teknis, competitive analysis, rencana pemasaran dan branding, serta tim manajerialmu.
8. Jaga percaya diri
Ingat, pitch deck adalah pembuka jalan untuk mengembangkan bisnis. Selayaknya presentasi pada umumnya, kamu haruslah tetap percaya diri dalam menyampaikannya.
Itulah cara dan tips dalam pembuatan Pitch Deck.
Komentar
Posting Komentar