BUSINESS MODEL CANVAS

 BUSINESS MODEL CANVAS

 

Apa itu Business Model?

Business model sebenarnya adalah frame dari sebuah rencana bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan memperhitungkan semua komponen bisnis. Menurut Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Semua pelaku bisnis harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan satu gambaran standar.

 

Apa itu Business Model Canvas?

Bisnis model kanvas adalah salah satu dari sekian model bisnis yang berkembang di dunia. Secara sederhana, model bisnis adalah strategi yang dibuat diawal untuk menjalankan sebuah bisnis. Model bisnis mengatur hubungan antara bagian produksi, distributor hingga ketangan konsumen. Model bisnis kanvas ini pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder. Dengan menggunakan model bisnis ini, kita dapat menggambarkan dan mengerucutkan beberapa aspek bisnis sebagai sebuah strategi yang utuh. Dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Konsep inilah yang diberi nama 9 Building Blocks. Konsep ini sendiri telah diaplikasikan dan diuji coba di seluruh dunia dan telah digunakan di beberapa organisasi, seperti IBM, Ericsson, Deloitte, the Public Works and Government Services of Canada dan banyak lagi.

Kenapa business model canvas ini sangat penting sebelum memulai bisnis? Karena dengan kesembilan elemennya, sebenarnya kita sudah bisa memvalidasi apakah satu ide bisnis itu potensial atau tidak. Karena itu, membuat bisnis model canvas adalah hal paling awal yang biasanya dibutuhkan seorang pengusaha pemula atau pengusaha yang mau membuat suatu usaha baru.

 

Apa Tujuan Business Model Canvas?

Pembuatan Business Model Canvas bertujuan untuk membantu perusahaan merancang perencanaan proses bisnis dan menetapkan serta memvalidasi poin penting dalam bisnis seperti; sumber daya, aktivitas, hubungan yang akan dijalin dengan pihak terkait, pendapatan, hingga pengeluaran yang harus dikeluarkan. 

 

Apa Manfaat Business Model Canvas?


1)      Mempersingkat penulisan perencanaan bisnis

Dengan metode konvensional,  pelaku usaha akan diharuskan menulis panjang lebar mengenai perencanaan bisnis yang akan dibuat. Sementara dengan Business Model Canvas, perusahaan hanya perlu mengisi poin-poin perencanaan bisnis sesuai blok yang ditetapkan tanpa perlu menulis panjang lebar.  Penentuan poin penting pun semakin terarah dengan blok yang telah disediakan. 


2)      Membuat Diskusi Bisnis Lebih Terstruktur

Dengan menggunakan bisnis model ini, Anda tidak perlu membuat rencana bisnis yang sangat panjang dan menghabiskan banyak waktu serta kertas untuk menulis rencana bisnis yang ingin dibangun. Model bisnis ini dapat dijadikan sebagai brainstorming pada saat meeting dengan karyawan. Bagian penting dalam model canvas dapat mempercepat proses meeting dan juga membuat diskusi ketika meeting menjadi lebih terstruktur agar tidak melenceng ke permasalahan lain.


3)      Meningkatkan fokus perusahaan terhadap poin penting perencanaan bisnis

BMC memfokuskan bisnis pada elemen strategis yang paling penting dan akan memiliki dampak terbesar pada mendorong pertumbuhan. Sifat visualnya membantu pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan bisnis dan dengan demikian melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input. Itu membangun model bisnis sedemikian rupa sehingga keseluruhan terdiri dari dan lebih besar dari jumlah bagian.




9 Building Block adalah konsep yang dapat mendeskripsikan dan menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan (make money). 9 Building Block mencakup empat area utama dalam bisnis, yaitu Customers, Offer, Infrastructure dan Financial Viability. Konsep ini dapat menjadi satu bahasa bersama yang memudahkan kita untuk mendeskripsikan dan memanipulasi Business Model untuk membuat strategi baru.

9 Elemen dalam 9 Building Blocks adalah:

1)      CUSTOMER SEGMENT​

Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan yaitu harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita.

Kategori di dalam customer segments:

-       Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.

-       Niche Market : segmen pasar yang spesifik.

-       Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.

-       Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.

-       Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.

2)      VALUE PROPOSITION ​

Value Proposition merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition.

Standarnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:

-       Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.

-       Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.

-       Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.

-       Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.

-       Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.

-       Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.

-       Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.

-       Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.

-       Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.

-       Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.

-       Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.

3)      CHANNELS​

Channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.

Kategori di dalam channels:

-       Direct : sales force, web sales, own stores.

-       Indirect : partner stores, wholesaler.

-       Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.

-       Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.

-       Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.

-       Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.

-       After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.

4)      CUSTOMER RELATIONSHIP​

Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.

Kategori di dalam customer relationship:

-       Transactional: beli putus saat itu juga.

-       Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.

-       Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.

-       Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.

-       Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.

-       Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.

-       Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.

5)      REVENUE STREAM​

Revenue stream dalam BMC adalah berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.

Kategori di dalam revenue stream:

-       Asset Sale: penjualan produk secara fisik.

-       Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.

-       Subscription Fees: biaya berlangganan.

-       Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.

-       Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.

6)      KEY RESOURCE​

Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.

Kategori di dalam key resources:

-       Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.

-       Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan

-       Human : tenaga kerja

-       Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham

7)      KEY ACTIVITIES​

Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.

Kategori di dalam key activities

-       Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.

-       Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.

-       Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.

8)      KEY PARTNERS​

Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:

·      Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya sendirian.

·      Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan persaingan.

·      Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.

Kategori di dalam key partners:

-       Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.

-       Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.

-       Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.

-       Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.

9)      COST STRUCTURE​

Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.

Kategori di dalam cost structure:

-       Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.

-       Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.

-       Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi

-       Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digital Marketing

LEGALITAS BISNIS

Kemitraan Bisnis